Semarang, 31 Desember 2024 – Poltekkes Kemenkes Semarang kembali menggelar kegiatan sertifikasi bagi SDM Kesehatan di Lingkungan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang. Kegiatan Training of Trainer (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (PKMN) yang berlangsung dari 18 November hingga 31 Desember 2024 berjalan dengan lancar dan sukses. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi dosen kebidanan dalam menangani kondisi kegawatdaruratan maternal dan neonatal, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan sebagai trainer agar dapat menyelenggarakan pelatihan serupa di institusi masing-masing.
Kegiatan TOT PKMN ini dibuka secara resmi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Bapak Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kesiapan tenaga pendidik dalam menghadapi kondisi gawat darurat pada ibu dan bayi. “Kegawatdaruratan maternal dan neonatal merupakan kondisi kritis yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat. Melalui TOT PKMN ini, kami berharap para dosen kebidanan dapat meningkatkan keterampilan klinisnya serta mampu menjadi instruktur yang kompeten dalam membimbing mahasiswa dan tenaga kesehatan di lapangan,” ujar beliau saat membuka acara.



Kegiatan TOT PKMN ini diikuti oleh 25 orang dosen kebidanan dari berbagai kampus, yakni UPP Kendal, Semarang, Magelang, Purwokerto, dan Blora. Sepanjang pelaksanaan, jumlah peserta tetap 25 orang hingga akhir pelatihan.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 12 hari, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
- 3 hari pelaksanaan daring untuk penyampaian teori dasar kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
- 1 hari praktik klinis di RS dr. Adhyatma MPH guna memperkuat keterampilan penanganan kasus secara langsung.
- 1 hari praktik keterampilan di Laboratorium Jurusan Kebidanan untuk simulasi prosedur kegawatdaruratan.
- 2 hari penugasan mandiri bagi peserta untuk mengembangkan materi dan strategi pengajaran.
- 3 hari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di rumah sakit sesuai dengan asal kampus masing-masing untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
- 1 hari ujian praktik microteaching sebagai evaluasi kemampuan peserta dalam mengajarkan materi PKMN.
- 1 hari sesi evaluasi dan umpan balik guna memastikan efektivitas pelatihan.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari peserta. Salah satu peserta, Dr. Sri Sumarni, Bdn., M.Mid menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan dan kesiapan mereka sebagai tenaga pendidik. “TOT PKMN ini memberikan pengalaman yang luar biasa, terutama dalam praktik langsung di rumah sakit dan laboratorium. Kami jadi lebih percaya diri dalam menghadapi kondisi gawat darurat maternal dan neonatal, serta siap mentransfer ilmu ini kepada mahasiswa dan rekan sejawat,” ungkapnya.



Dengan keberhasilan penyelenggaraan TOT PKMN ini, diharapkan para peserta dapat menjadi pelatih yang kompeten dalam pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di institusi masing-masing. Selain itu, Poltekkes Kemenkes Semarang berkomitmen untuk terus mengembangkan program pelatihan berbasis kompetensi guna meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Indonesia.
Sebagai penutup, Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan fasilitator yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. “Kami berharap ilmu yang didapat tidak hanya menjadi bekal bagi peserta, tetapi juga dapat disebarluaskan sehingga semakin banyak tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, TOT PKMN tahun 2024 resmi ditutup, menandai langkah maju dalam peningkatan kualitas pendidikan kebidanan di Poltekkes Kemenkes Semarang dan di berbagai institusi lainnya.


